Keunikan Pasar Terapung, Keunikan Kampung Wisata Alalak Selatan, Keunikan Kota Seribu Sungai, Keunikan Bumi Lambung Mangkurat, Keunikan Pulau 3 Negara
Kampung Wisata Alalak Selatan

Minggu, 13 November 2011

SEJARAH SINGKAT PULAU KEMBANG

Pulau kembang sekitar tahun 1920 an

Pulau Kembang dizaman Belanda disebut dengan sebutan Apeneiland
                                                                     Kawasan PRK P.Kembang merupakan salah satu koridor kawasan yang terkait dengan makna sejarah perkembangan Kota Banjarmasin pada masa awal. Makna awal sejarah pertumbuhan tersebut antara lain :

a. Pada bagian koridor sungai Barito terdapat beberapa pelabuhan tua, yang sebenarnya menjadi cikal bakal perkembangan Kota Banjarmasin. Banjarmasin dikenal dengan sebutan kota 1000 sungai, sehingga keberadaan pelabuhan ini menjadi bagian yang amat penting dalam sejarah pertumbuhan kota.
b. Terdapat peninggalan kuno yang terkait dengan sejarah Banjarmasin, antara lain : makam sultan Suriansyah dan masjid Sultan Suriansyah.

Pulau kembang kini
     Taman Wisata alam (TWA) Pulau Kembang atau disebut juga Pulau Kembang memiliki sejarah yang masih misterius. Sejarah singkat tentang Pulau Kembang yaitu pada sekitar tahun 1698 pedagang-pedagang Inggris membuka Kantor dagang di Banjarmasin. Dimana ketika itu Hubungan Inggris dengan Kerajaan Banjar tidak begitu baik. Untuk menyingkirkan Pihak Inggris , Raja Banjar meminta penduduk asli pedalaman dari golongan Biaju yang hidup di pesisir Barito. Menurut laporan Hamilton tahun 1757 pada waktu malam hari telah turun ke Muara cerucuk orang Biaju sekitar 3000 orang. Mereka menyerang loji dan Benteng Inggris yang ada di pesisir Sungai Barito tersebut. Menurut cerita turun temurun bangkai kapal Inggris yang berada di Sungai Barito tersebut dalam perjalanannya mengalami “biang” sedimentasi di Sungai Barito, dimana kapal-kapal tersebut lambat laun ditumpuki oleh lumpur dari sungai barito sehingga menimbulkan sebuah “gosong” di tengah-tengah sungai Barito, yang kemudian menjadi Pulau Kembang.

     Versi Pertama mengatakan bahwa tanah yang pipih yang seolah-olah muncul di permukaan air tersebut mengambang (meluap) sehingga Pulau Kembang juga dinamakan Pulau Maluap. Versi kedua mengatakan setelah pulau ini muncul di permukaan air dan ditumbuhi hutan , pulau ini menjadi habitat kera. Orang di pesisir Sungai Barito dan sekitarnya menganggap bahwa kera-kera tersebut merupakan jelmaan dari makhluk-makhluk gaib, sehingga Pulau tersebut akhirnya dijadikan tempat orang bernazar dengan membawa sesajen dan lain sebagainya, aktivitas ini juga konon dilakukan oleh salah seorang pemilik perusahaan kayu terkemuka nasional, dimana adanya klenteng di Pulau Kembang ini adalah hasil sumbangan dari pengusaha kayu tersebut kepada kera-kera yang ada di Pulau Kembang.
     Saat ini klenteng yang berdiri menjadi salah satu ikon yang menjadi salah satu objek wisata pendukung di Pulau Kembang. Menteri Pertanian menetapkan kawasan ini sebagai Taman Wisata Alam berdasarkan Surat keputusan Menteri Pertanian Nomor : 780/Kpts/Um/12/1976, tanggal 27 Desember 1976. Pada tahun 1992 areal seluas 6 Ha dikelola CV. Sinar Kencana dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 1568/ Menhut-II/1992 tanggal 3 September 1992. Selanjutnya pada tahun 1995 CV. Sinar Kencana memperoleh hak pengusahaan pariwisata alam di Pulau Kembang dengan jangka waktu 30 tahun. 

(bahan lain sedang dikumpulkan untuk memperjelas sejarah Pulau Kembang)

Follower

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons